Balasan Untuk Tulisan " Stereotip Agama dalam Politik" dalam Surat Kabar Kampus GANTO UNP


Terkait tulisan salah seorang mahasiswa di Surat Kabar Kampus GANTO edisi november desember 2014, dengan tema STEREOTIP AGAMA DALAM POLITIK.
1. SUDUT PANDANG 1.
Begini ringkasannya. Dalam tulisan ini dipaparkan tentang beberapa stereotip agama dalam politik. Sudut pandang yang dipakai pertama adalah sudut pandang dari Karl Max , seorang tokoh dari filsafat materialisme yang baginya agama mesti ditiadakan sebelum manusia bahagia karena agama hanya kebahagian yang semu, kata-katanya yang terkenal "agama adalah candu". Katanya agama bukanlah masa depan, bukan naluriah manusia. Marx juga mempunyai objek kritik terhadap agama dan katanya lagi "agama itu buatan manusia, bukan manusia yang buatan agam". Tidak aneh memang, karena karl marx adalah penggagas paham komunis yang kemudian dikembangkan oleh lenin di rusia. Dalam memberikan sudut pandang tentu kaca mata yang kita pakai akan mempengaruhi hasil pandangan yang kita dapat. Kalau yang dipakai kaca mata karl marx tentu sudut pandang yang di dapat adalah tentang penolakan diri terhadap agama, atau terhadap TUHAN lebih tepatnya. Kalau begitu kita jawab dengan sebagian penjelasan (beberapa dalil)
gama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.
Allah ta’ala berfirman,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)
Allah ta’ala juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)
karena tulisan ini untuk umat muslim jadi kesimpulannya tak perlu panjang lebar. Pertama, satu2nya agama yang benar adalah islam, islam agama dari ALLAH bukan buatan manusia. 2. jangan katakan islam tidak punya masa depan, di akhirat nanti tetap islam ini yang berjaya, bukan agama yg lain, apalagi yang tidak punya agama.
2. Selanjutnya sudut pandang 2
SUdut pandang yang dipakai selanjutnya adalah sudut pandang dari AHMAD WAHIB, nah perlu diketahui AHMAD WAHIB adalah seorang tokoh jaringan islam liberal (jaringan insan la'natullah) yang membuat keragu2an dalam agama, ada yang tidak percaya hari kiamat, meragukan al-qur'an, meragukan nabi muhammad, meragukan hari kiamat. Nah apakah sudut pandang ini yang akan kita pakai. Sekali lagi, kalau anda memakai kacamata hitam, maka duniapun akan terlihat gelap. Begini ungkapan Ahmad Wahib yang dikutip di SKK GANTO Edisi november Desember 2014.
Ahmad wahib mengatakan "sungguh saya benci terhadap pemerkosaan terhadap ayat-ayat Al-qur'an dan lafal-lafal hadits sekarang ini dalam pemakaian penafsiran" "mengapa kamu mengangkat orang-orang kafir sebagai pemimpin islam?" ayat-ayat ini dipakai oleh propagandis2 untuk membakar semangat masa. Mereka kurang sadar perbedaan zaman nabi dengan zaman sekarang. Dizaman nabi golongan nabi betul2 baik, orang2 kafir betul2 jahat. Sedangkan dizaman sekarang golongan kita antara baik jahat lawan pun baik jahat.
Tanggapan saya tentang ini . Sesungguhnya tidak ada pemerkosaan terhadap ayat al qur'an. Justru pemerkosaan itu dilakukan oleh JIL (jaringan islam liberal/ jaringan insan lancang). Dalil pelarangan memilih orang kafir sebagai pemimpin adalah dalil yang qath'i (jelas, tidak perlu lagi ada penafsiran) dan dalilnya tidak hanya satu yang dikemukakan si wahib diatas. ini dia.:
DALIL QUR'AN TENTANG HARAMNYA ORANG KAFIR MEMIMPIN UMAT ISLAM
1. Al-Qur’an melarang menjadikan orang kafir sebagai PEMIMPIN :
TQS. 3. Aali Imraan : 28.
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).”
TQS. 4. An-Nisaa’ : 144.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN/ PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?”
TQS. 5. Al-Maa-idah : 57.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.”
2. Al-Qur’an melarang menjadikan orang kafir sebagai PEMIMPIN walau KERABAT sendiri :
TQS. 9. At-Taubah: 23.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN/ PELINDUNG), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”
TQS. 58. Al-Mujaadilah: 22.
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.”
3. Al-Qur’an melarang menjadikan orang kafir sebagai TEMAN SETIA :
TQS. 3. Aali Imraan : 118.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”
TQS. 9. At-Taubah: 16.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Nah itu baru sebagian kecilnya bro, masih ada lagi sebenarnya. ntar klo diminta, dikasih klo masih ragu.
Kemudian perihal umat zaman nabi dengan zaman sekarang. Islam bukan agama untuk manusia pada zaman nabi, tapi petunjuk disepanjang kehidupan manusia, bukan hanya untuk manusia zaman nabi tapi untuk manusia di setiap zaman, karena islam adlah agama yang sempurna, dalilnya bisa dilihat diatas.
Demikianlah tulisan saya untuk menjawab tulisan di SKK GANTO edisi November-desember 2014 dengan judul STEREOTIP AGAMA DALAM POLITIK,.

Komentar

Postingan Populer