Tren Pluralisme (Bagian 1 ) - Humanisme Sekuler

Tren Pluralisme - Humanisme sekuler

Humanisme sekuler adalah aliran pemikirab  yang muncul sejak abad 5 M melalui seorang filsuf bernama protagoras yang memproklamasikan bahwa manusia adalah ukuran bagi segala sesuatunya (man is measure of all things) . Dalam titik ekstremnya pemikiran ini muncul sbgai aliran positivisme yang dipelopori aguste comte yang mngimpikan lahirnya agama humanis(religion of humanity). Menurut obsesi comte, ideology humanisme ini dapat memenuhi hajat religius manusia serta dapat menggantikan posisi tuhan.
Dengan demikian menjadikan manusia sebagai ukuran kebenaran, maka dengan sendirinya kebenaran itu menjadi relatif. Dan tidak perlu badan hukum untuk mengatur kehidupan suatu negara karena kebenAran itu relatif pada setiap individu.
William Jamea pemuka humanismr sekuler abad 20, mengidentifikasi apa yang disebutkan sebagai "esensi agama" yg menurutnya adalah suatu pengalaman ( experience) yang didapatkan manusia dalam proses interaksinya dengan realitas ketuhanan. Oleh sebab itu, dalam kajian-kajian mereka  "religion" sering digantikan dengan "religious experience". Karena sifatnya adlah pengalaman maka setiap orang boleh mengamalkan agama dengan caranya masing2 dan pengalaman masing2. Nah kalau begini berarti  agama tidak perlu aturan, kaidah, karena apa yg dilakukan relatif pada setiap manusia bahkan hal bodoh sekalipun. Manusia menjadi tolak ukur segala seauatunya, dan setiap manusia akan memiliki tolak ukur yang berbeda-beda. Jika patokan penduduk manusia sekitar 2 milyar penduduk, maka setidaknya ada 2 milyar standar kebenaran yang berbeda pula, dan tidak ada kebenaran yang absolut. Dengan relativisme yang ditimbulkan dalam teory ini maka aturan tidak dibutuhkan lagi, sebab setiap manusia bisa berdalih kepada relativisme. Bukankah pemahaman ini akan melahirkan kekacauan, karena tidak ada standart yang jelas. Fenomena seperti pembunuhan, rasisme, pemerkosaan, dll tidak bisa lansung dikatakan sebuah kejahatan, kenapa? Karena standar setiap orang relatif. Bahkan dalam teory darwin, pembunuhan, pemerkosaan, itu adalah wajar. Dan dengan paham seperti ini mnuju kepada pluralisme agama.

Berdasarkan  Fatwa no 7/ MUNAS VII/11/2005 MUI telah mengharamkan Pluralisme Agama, dan Liberalisme agama

Nah tidak ada akal sehat yang mengatakan semua agama itu sama.

Komentar

Postingan Populer